Vina Riski

BIOLOGI
ALGA:
1.       Ciri-ciri Alga
a.)    Ciri – ciri  khusus  Alga :
ü  Memiliki pigmen klorofil dan pigmen-pigmen lainnya, sehingga dapat  berfotosintesis. Perbedaan warna pigmen tersebut menjadikan dasar pengklasifikasian alga.
ü  Tubuh berupa talus, yaitu tidak mempunyai  akar, batang, dan daun. Oleh karena itu, ada yang menyebut alga sebagai talofita.
ü  Tersusun dari satu atau banyak sel. Alga uniseluler dapat membentuk koloni berupa filament atau benang.
ü  Memiliki struktur yang kaku. Dinding seln6ya mengandung zat kapur, silica, protein, atau campuran zat ketiga tersebut.
ü  Habitat di perairan, kulit pohon, tanah lembab, dan memlekat pada tubuh hewan. Suatu alga yang disebut zooxantela dapat hidup di dalam tubuh hewan atau tumbuhan dan menjadi sumber oksigen dan makanan bagi organism tersebut. 

b.)    Ciri-ciri umum Alga :
ü  Memiliki panjang 25 mikrometer (Navicula)  sampai 50 m (Macrocystis)
ü  Bereproduksi secara aseksual (Pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora) dan seksual (Isogami, Anisogami, Oogami)
PROTOZOA
1.       Ciri-ciri Protozoa
a.)    Ciri-ciri umum protozoa :
ü  Organism mikroskopis yang berukuran 10-200 mikron
ü  Bentuk tubuhnya bervariasi ada yang tetap ada yang berubah-ubah

b.)    Ciri-ciri khusus protozoa :
ü  Struktur tubuhnya berupa  uniseluler mikroskopis
JAMUR
1.       Ciri – ciri Jamur
a.)    Ciri- cirri umum jamur :
ü  Berspora
ü  Disusun oleh sel tunggal (uniseluler), atau  banyak sel (multiseluler)
ü  Nukleusnya memiliki membran sehingga termasuk organisme eukariota
ü  Memiliki hifa
b.)     Ciri- ciri khusus jamur :
ü  Hidup pada habitat yang lembab
ü  Cara hidupnuya ada yang saprofit, parasit, mutual
ü  Struktur selnya tidak memiliki kloroplas
REPRODUKSI ALGA, JAMUR,
a.) Cara reproduksi generative pada alga :
ü  Konjugasi merupakan cara reproduksi seksual pada dua makhluk hidup dengan car saling mempertukarkan gennya.
ü  Isogami adalah penyatuan dua gamet yang berbeda jenis namun memiliki ukuran dan bentuk sama
ü  Anisogami merupakan penyatuan dua gamet yang berbeda jenis, memiliki bentuk sama namun ukuran berbeda.
ü  Oogami merupakan penyatuan dua gamet yang berbeda bentuk dan ukuran

b.)bi (Cara reproduksi jamur :
ü  reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan pucuk atau tunas pada jamur uniseluler, serta pemutusan benang hifa dan pembentukan spora aseksual pada jamur multiseluler. Spora aaseksual berupa sporangia spora atau kinidiospora.
ü  Reproduksi jamur secara seksual. Spora seksual dihasilkan dari singami (penyatuan sel atau hifa yang bebrbeda jenis). Singami terdiri dari dua tahap, yaitu plasmogami dan tahap kaliogami.
MANFAAT
Manfaat spesies jamur, alga, protozoa bagi kehidupan manusia sehari-hari dan manfaat bagi lingkungannya.
a.       Manfaat alga :
ü  Clorela sp, swebagai sumber makanan suplemen bergizi tinggi
ü  Ulfa, caulerpa sebagai sumber makanan berupa sayur
ü  Laminaria lafaniea sdebagai pupuk pertanian dan makanana ternak di daerah pesisir karena mengandung kalium.
ü  Laminaria digitalis sebagai penghasil iodium untuk obat penyakit gondok.
ü  Macrocistis pada industry
ü  Ganggang keemasan misalnya diatom sisa-sisanya berupa cangkang membentuk tanah diatom.tanah diatom adalah tanah yang mengandung unsure mineral tinggi
ü  Fucus sargassum sebagai media pembiakan mikroba
b.      Manfaat jamur :
ü  S. ovale pembuat tape
ü  A. wenti pembaut kecap
ü  A. oryzae pembuatan tapai ubi kayu.
ü  Mucor mucedo pengurai kotoran hewan
c.       Peranan lingkungan  Protozoa:
ü  Rhizobium a. , sebagai pengikat  N2 di udara
ü  Thiobacilus, sebagai pengubah sulfur menjadi asam sulfat yang dapat diserap tumbuhan
ü  Litochampe sebagai bahan penggosok dan menbentuk minyak bumi.
ü  Trocodiscus bahan peledak.

d.      Manfaat protozoa bagi manusia:
ü  Foraminifera sebagai petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral
ü  Radiolaria sebagai bahan penggosok


LAMPIRAN GAMBAR:

bagan  klasifikasi



                                                





Vina Riski
KARYA TULIS ILMIAH
CARA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG TERTATA DAN TERPELIHARA
oleh : 


Elok Vilantika
Vina riski estuningtyas
Novi rika


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah ini yang berisi tentang keadaan lingkungan sekitar.
Dan kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulisan karya ilmiah ini, baik secara material maupun secara spiritual. Karena penulisan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu di sini.
Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun  dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis, khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.


                                                                                        Purwoharjo, Februari 2011

     Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………….……………….i
KATA PENGANTAR………………….....……………………..…...….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….…...iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………….……………………………………....…….1
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………….1
1.3  Tujuan………………………………………………………………...2
1.3.1   Tujuan Umum.…………………………….…..…………….2
1.3.2   Tujuan Khusus……….…………………………………..….2

BAB 2 TELAAH PUSTAKA
          2.1   Pencemaran Lingkungan…………………………………………......3
          2.2   Kerusakan Lingkungan………………………………..………..……4
          2.3   Dampak Kerusakan Lingkungan……………………………..….…4-5

BAB 3 METODE PENULISAN
          3.1   Metode Dengan Sampel……………………………….……………..6
          3.2   Metode Membaca……………………...........................…………....7

BAB 4 PEMBAHASAN
            4.1   Pelestarian Lingkungan Hidup……………………………......……..8
            4.2   Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Penyebabnya.….8-9
           
BAB 5 PENUTUP
            5.1   Kesimpulan………………………........………………….………..10
            5.2   Saran………………………………………………………....…….10
                        5.2.1 Saran Bagi Masyarakat………………………….….....…...10
                        5.2.2 Saran Bagi Pemerintah…………………………............….10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….…11
           
         
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1      LATAR BELAKANG

Pengertian  lingkungan yang terdapat dalam KBBI adalah (1) daerah (kawasan,dsb) yang termasuk di dalamnya; (2) bagian wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa (3) golongan; kalangan; (4) semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan. Seiring perkembangan zaman, manusia semakin tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Padahal lingkungan itu berpengaruh besar bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Salah satu contoh nyata dapat kita lihat dari aktivitas pembuangan limbah di dasar laut, sehingga menyebabkan ekosistem laut terganggu dan tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya.
Peristiwa tersebut memotifasi kami untuk membuat karya tulis ilmiah ini. Diharapkan dengan penulisan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.   


1.2      RUMUSAN MASALAH

            Dari latar belakang di atas, timbul beberapa rumusan masalah, yaitu sebagai berikut :

1.     Apakah usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan
2.     Bagaimanakah dampak kerusakan lingkungan
3.     Arti penting lingkungan bagi kehidupan
4.     Pihak yang terlibat dalam menciptakan lingkungan yang tertata dan terpelihara


1

1.3      TUJUAN

1.3.1    Tujuan Umum

1.     Memberikan gambaran peristiwa kerusakan lingkungan
2.     Memberitahukan berbagai dampak kerusakan lingkungan
3.     Memberikan cara untuk melestarikan lingkungan

1.3.2      Tujuan khusus

1.     Memberitahukan berbagai macam pencemaran lingkungan
2.     Memberitahukan kerusakan lingkungan secara alami, maupun karena ulah manusia
3.     Agar semua pihak menyadari pentingnya menciptakan lingkungan yang tertata dan terpelihara


2

BAB II
TELAAH PUSTAKA


2.1      Pencemaran Lingkungan

          Lingkungan yang telah mengalami kerusakan tentu saja menurunkan fungsi dan manfaatnya. Yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan adalah peningkatan kadar suatu bahan, zat atau benda dalam lingkungan akibat kegiatan manusia, dimana perubahan tersebut berlangsung sedemikian rupa sehingga menyebabkan gangguan terhadap proses kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
            Berdasarkan sifat zat pencemar, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut:
1.     Pencemaran kimiawi, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia.
2.     Pencemaran fisik, yaitu pencemaram yang disebabkan oleh zat cair,zat padat, dan gas.
3.     Pencemaran biologis, yaitu pancemaran yang disebabkan oleh berbagai macam mikrob penyebab penyakit.

Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan, pencemaran lingkungan dapat
dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1.     Pencemaran air, yaitu peristiwa masuknya zat atau komponen lain (polutan) ke dalam lingkungan perairan sehingga mutu air menurun. Sumber-sumber pencemaran air, terutama berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, pertanian, dan hasil tambang.
2.     Pencemaran tanah, yaitu peristiwa masuknya polutan ke dalam tanah sehingga menurunkan kualitas tanah.
3.     Pencemaran udara, yaitu peristiwa masuknya polutan ke dalam lapisan udara sehingga menurunkan kualitas udara. Pada umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor. Gas atau asap tersebut merupakan hasil oksidasi berbagai unsur penyusun bahan bakar, seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida(CO), belerang oksida(SOx), nitrogen oksida(NOx), dan klorofluorokarbon(CVC).
4.     Pencemaran suara, yaitu masuknya polutan berupa suara atau bunyi yang tidak diinginkan ke pemukiman penduduk. Pencemaran suara ditimbulkan oleh suara bising yang terus-menerus. Suara tersebut dapat berasal dari mesin pembangkit listrik, mesin pabrik, mesin peswat terbang, kereta api, motor, ataupun suara lainnya. Menurut WHO(World Health Organization) batas suara yang tidak menimbulkan pencemaran, yaitu 55 desibel (dB). Desibel adalah satuan yang menyatakan kuat lemahnya suara.


3


2.2      Kerusakan  Lingkungan

            Peradaban manusia maju dengan pesat. Hal itu sejalan pula dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pabrik-pabrik industri didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan.
            Hasil kemajuan peradaban manusia bukan saja datang meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Negara-negara maju seperti : Amerika serikat dan Negara-negara industri lainnya, sudah lama dihadapkan kepada masalah lingkungan hidup. Ternyata kemajuan industri membawa akibat negatif bagi kehidupan, yaitu tercemarnya lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup ini menjadi perhatian seluruh umat manusia di berbagai Negara, sering masalah ini dibicarakan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melalui United Nation Conference on the Human Enviroment di Stockholm pada bulan juni 1972 telah menjadikan pencemaran lingkungan sebagai topik utama konfrensi.
            Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, telah menempatkan  masalah ini sebagai salah satu tujuan pembangunan jangka panjang. Masalah lingkungan hidup di Indonesia ditangani oleh lembaga pengawasan pembangunan dan
lingkungan hidup sebagai lembaga nondepartemen yang dipimin oleh menteri Negara. Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian mereka terhadap lingkungan hidup. Artinya bangsa Indonesia dalam kegiatan membangun selalu memperhatikan kelestarian lingkungan.
            Berdasarkan pertimbangan, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam Undang-Undang tersebut termuat asas dan prinsip pokok pengelolaan lingkungan hidup yang antara lain mengenai hak seseorang atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.


2.3      Dampak Kerusakan  Lingkungan

a.     Akibat peristiwa alami
            Peristiwa alami yaitu, semua kejadian yang disebabkan oleh keadaan alam. Peristiwa alam dapat mengakibatkan rusak dan tercemarnya lingkungan hidup, seperti gempa bumi, angin topan, badai, gunung meletus, dan sebagainya.

b.     Akibat ulah manusia dan makhluk hidup lainnya
            Rusaknya lingkungan banyak pula yang disebabkan oleh makhluk hidup, antara lain manusia. Seperti hutan yang digundul dan limbah industri. Keluarga yang setiap hari membuang sampah berton-ton, akan membuat jumlah sampah semakin melimpah dan hal itu membutuhkan tempat pembuangan. Peningkatan produksi sampah menimbulkan berbagai akibat negatif, di antaranya:
1.     Mengganggu keindahan lingkungan
2.     Menimbulkan bau yang tidak sedap
3.     Dapat merusak struktur tanah
4.     Dapat menimbulkan berbagai penyakit, dll


4
Ada berbagai jenis limbah di antaranya limbah pertanian yang biasanya ada di pedesaan, limbah ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang berguna seperti :
a.     Kotoran hewan sebagai penyubur tanah
b.     Batang padi dapat dibuat kompos
c.      Daun-daun kering dapat dibuat pupuk

Jenis limbah lainnya adalah limbah industri. Limbah ini berupa cairan kimia, zat warna, minyak bekas, dll. Limbah-limbah ini bisa membahayakan makhluk hidup. Limbah industri yang mengendap di dasar perairan dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
1.     Pendangkalan perairan
2.     Air menjadi kotor dan berubah warna menjadi hitam
3.     Muncul bau tidak sedap karena proses penguraian oleh dekomoser berlangsung secara tidak sempurna
Untuk mencegah pencemaran perairan yang diakibatkan oleh limbah industri dapat diakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
1.     Setiap pabrik harus memiliki tempat penampungan dan instalasi pengolahan limbah sehingga limbah yang dibuang tidak mengurangi kualitas perairan.
2.     Limbah industri yang mengandung unsur logam dapat diatasi dengan menanam tumbuhan sejenis alang-alang di sekitar tempat pembuangan limbah. Tumbuhan itu dapat menyerap zat-zat beracun dari air limbah.
3.     Sanksi hukum yang tegas bagi perusahaan yang sengaja membuang limbah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.

5

BAB III
METODE PENULISAN

      Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
3.1  Menggunakan sampel dari 20 orang siswa SMP tentang kepedulian terhadap lingkungan  sekitarnya
3.2   Menggunakan metode membaca

3.1 Sampel dari 20 siswa SMP tentang kepedulian terhadap lingkungan  sekitarnya

6


No. Siswa
Peduli
Nilai kepedulian
  
ya
tidak

1
 ü   

8

2
ü   
-
8

3
-
ü   
4

4
ü   
-
7

5
-
ü   
5

6
ü   
-
7

7
ü   
-
6

8
-
ü   
5

9
ü   
-
8

10
ü   
-
9

11
ü   
-
9

12
ü   
-
8

13
-
ü   
4

14
ü   
-
7

15
ü   
-
8

16
-
ü   
5

17
ü   
-
8

18
-
ü   
5

19
ü   
-
7

20
ü   
-
7



Keterangan :
Peduli   : ‘Ya’ jika nilai   kepedulian >5           
                 ‘Tidak’ jika nilai kepedulian <6
                                                    Nilai kepedulian   :
                                                                    >5        kurang
    6-7      cukup baik
   8-9       baik sekali


3.2      Menggunakan metode membaca


            Dalam penulisan karya ilmiah ini selain kami menggunakan sampel dari beberapa siswa kami juga menggunakan metode membaca,  sehingga kami dapat menyimpulkan apa yang telah kami baca dalam buku-buku yang bersangkutan dengan lingkungan hidup. Kesimpulan-kesimpulan tersebut kami tuangkan dalam sebuah karya ilmiah ini. Membaca dengan teliti dan cermat sangat membantu kami untuk menentukan kesimpulan bacaan tersebut.

7

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1            PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan yang sudah mengalami pencemaran akan menurun kualitas dan fungsinya. Apabila hal ini kita biarkan saja dan tidak diperbaharui , maka usaha untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk akan terhambat.
Agar lingkungan dapat mendukung pembangunan yang berkelanjutan, perlu kita lakukan beberapa usaha pelestarian lingkungan.
Prinsip-prinsip sederhana usaha pelestarian lingkungan yang perlu kita lakukan sebagai berikut:
1.     Mengurangi eksploitasi (reduce)
2.     Menggunakan kembali (reuse)
3.     Mendaur ulang (recycle)
4.     Memulihkan kembali (recovery)
5.     Memperbaiki kembali (reserve)

Beberapa usaha pelestarian lingkungan di antaranya sebagai berikut:
1.     Reboisasi
Reboisasi adalah usaha penghijauan kembali di daerah gundul, sebagai akibat penebangan secara sembarangan area bekas penambangan mineral.
2.     Penghijauan
Penghijauan adalah usaha penanaman pohon di daerah lahan kritis atau lahan kosong yang belum di manfaatkan.
3.     Rehabilitas
Rehabilitas merupakan usaha mengganti dan memperbaiki pohon-pohon yang telah rusak dan mati dengan pohon yang baru, yang dilaksanakan pada hutan lindung, hutan produksi, dan hutan suaka margasatwa.


4.2            Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Penyebabnya

Kerusakan  lingkungan yang terjadi di sekitar kita umumnya merupakan perbuatan tangan manusia, di antaranya:
1.     Pemburuan liar yang tidak bertanggung jawab menyebabkan punahnya habitat fauna
2.     Penebangan hutan secara besar-besaran menyebabkan hutan menjadi gundul
3.     Kebakaran hutan akibat ulah manusia ataupun akibat alam, menyebabkan hutan gundul serta banyaknya habitat hewan yang mati
4.     Limbah dan sampah rumah tangga menyebabkan kerusakan ekosistem lingkungan sekitar, seperti banyaknya hewan mati akibat terkontaminasi limbah
5.     Pembangunan pemukiman, industri, dan pertambangan meningkatkan kerusakan lingkungan seperti menigkatnya polusi udara, air, dan tanah
6.     Tumpahan minyak dan pembuangan limbah ke laut menyebabkan rusaknya ekosistem laut dengan matinya jutaan ikan
7.     Uji coba nuklir di bawah tanah dan di wilayah laut
8.     Ladang berpindah

Selain karena ulah tangan manusia, lingkungan juga bisa rusak oleh kegiatan alam, di antaranya :
1.     Gunung meletus mengakibatkan kerusakan lingkungan dan bangunan penduduk yang ada di sekitarnya, contoh: Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta terus meluncurkan lava pijar, hal itu sangat membahayakan keselamatan penduduk di sekitar Gunung Merapi. Tetapi para penduduk sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Di kabupaten Sleman ditetapkan sebagai kawasan terlarang bagi masyarakat, penetapan kawasan terlarang itu disampaikan oleh Bupati Sleman Ibnu Subiyanto dalam jumpa pers di Posko Utama Pakem. Pada kesempatan itu Ibnu juga menyatakan akan memperluas kawasan penduduk yang mengungsi. Tidak hanya lava pijar yang keluar dari Gunung Merapi, tetapi juga muncul Wedus Gembel (Awan Panas). Selain itu sempat terjadi hujan abu yang mengakibatkan rusaknya tanaman pertanian dan penduduk sekitar mulai terkena penyakit mata dan gangguan saluran pernapasan.
2.     Tanah longsor mengakibatkan kerusakan lingkungan pemukiman, lahan pertanian, sarana transportasi, jalan terputus, aliran listrik terputus, dsb. Tanah longsor ini biasanya terjadi di daerah lereng yang jarang tanamannya, terutama saat terjadi hujan lebat.
3.     Gempa bumi mengakibatkan kerusakan lingkungan dan bangunan penduduk yang ada di sekitarnya, contoh: gempa bumi di Yogyakarta (27/05/2006) berkekuatan 5,9 skala ricther tepatnya di Pantai Selatan Yogyakarta, gempa ini mengguncang daerah-daerah di Yogyakarta yang menewaskan kurang lebih 3.250 jiwa. Gempa yang sama juga pernah terjadi di Aceh (26/12/2004) gempa ini terjadi di dasar laut sehingga diikuti gelombang tsunami.
4.     Banjir mengakibatkan pemukiman warga terendam air bah dan mengakibatkan terjadinya tanah longsor di daerah dataran tinggi.
5.     Angin topan mengakibatkan rusaknya pemukiman, sarana transportasi, terputusnya aliran listrik, rusaknya lahan pertanian, perkebunan, dan lain-lain. 

9

BAB V
PENUTUP

5.1      Kesimpulan


            Kerusakan lingkungan dapat terjadi akibat perbuatan manusia maupun peristiwa alam.
            Bentuk – bentuk kerusakan lingkungan, seperti penebangan hutan, akibat urbanisasi besar Negara, penangkapan ikan di laut maupun di sungai, penambangan mineral, dll.
            Beberapa usaha pelestarian lingkungan adalah reboisasi, pelestarian tanah guna mempertahankan kesuburannya, pengelolaan daerah aliran sungai, penertiban pembuangan sampah, dan penertiban pembuangan limbah industri.
            Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan untuk memenuhi keperluan hidup manusia masa kini tanpa mengabaikan keperluan hidup generasi masa yang akan dating.



5.2      Saran
5.2.1  Saran Bagi Masyarakat


            Sebagai warga Negara Indonesia yang baik hendaknya menjaga kelestarian lingkungan dan memanfaatkannya dengan baik, upaya yang harus kita lakukan agar lingkungan tetap terjaga kelestariannya adalah :
1.     Mengadakan reboisasi dan tebang pilih.
2.     Melestarikan tanah guna mempertahankan kesuburannya.
3.     Menghilangkan kebiasaan buruk manusia  dengan tidak mengubah kualitas komponen lingkungan. Contohnya :
a.     Jangan membuang sampah ke sungai
b.     Jangan membuang limbah rumah tangga di sembarang tempat
c.      Jangan menggunakan pukat untuk mencari ikan baik di sungai maupun di laut


5.2.2  Bagi Pemerintah

            Sebagai pemerintah yang peduli terhadap lingkungan hendaknya membuat dan menertibkan undang – undang tentang lingkungan dan memberikan sanksi kepada yang melanggar undang – undang tersebut.
           

10

DAFTAR PUSTAKA


Kadaryanto, dkk. 2006. Biologi 1. Bogor: Yudhistira

Muh. Taufiqurrochman, dkk. 2004. Solusi Biologi SMP Kelas 7. Yogyakarta: CV       Perlambang Daya Cipta

Mumawir, dkk. 2003. Geografi 2. Bogor: Yudhistira

Raharja, Prathama. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 2. Jakarta: Intan Pariwara

Setiawan, dkk. 1994. Geografi dan Kependudukan Kelas 2. Bandung: Indah Jaya

Sudirdja dan Dedi Fatah Yasin. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Esis

Sulistyanto, Heri. 2002. Geografi 2. Solo: CV Teguh

Tim Jawa Pos. 2006. Gunung meletus. Banyuwangi: Jawa Pos
        
11